BU DWI AKAN BUKA USAHA JAHIT; KESAN PESANNYA PADA PENUTUPAN PELATIHAN DI BLK MOJOKERTO HARI INI

Hari ini (Jumat, 25/4/2025) BLK Mojokerto menutup secara seremoni empat pelatihan karena sudah selesai pelaksanaannya. Keempat pelatihan tersebut adalah desainer grafis muda, menjahit pakaian dengan mesin, dan practical office advance yang merupakan pelatihan tahap I tahun 2025. IIni merupakan tiga pelatihan dari lima pelatihan di tahap I. Dua pelatihan lain masih belum selesai. Sedangkan satu pelatihan lagi yang ditutup hari ini adalah pembuatan roti dan kue yang termasuk pelatihan tahap II. Pembuatan roti dan kue merupakan satu-satunya pelatihan tahap II yang sudah selesai karena jam pelajarannya paling singkat, yakni 140 jam pelajaran. Sedangkan enam pelatihan lain yang jam pelajarannya berkisar antara 260, 280 atau 340 jam pelajaran masih berlangsung sejak Maret lalu.

Acara penutupan pelatihan di Aula Majapahit dimulai sejak pagi hingga menjelang Jumatan. Dalam kesempatan itu, peserta kelas pelatihan menjahit tampak berbeda dari peserta lain, karena memakai baju batik hasil karya pelatihannya. Setelah semua peserta siap, Kepala BLK Mojokerto Sri Andayati, SE, MM menutup secara resmi dalam sambutannya. Bersama Kepala Seksi Pelatihan dan Sertifikasi Devan Novendy, SE serta Kepala Seksi Pengembangan dan Pemasaran Suratman, SH Kepala BLK memberikan secara simbolis sertifikat pelatihan kepada peserta terbaik dari masing-masing program pelatihan. Peserta terbaik pelatihan jahit adalah Dwi Susantiningsih, pembuatan roti dan kue diraih oleh Ade Rendra Cahyani, desain grafis muda terbaiknya adalah Kiki Andianto Nugroho, sedangkan Muhammad Lutfi sebagai peserta terbaik di practical office advance.

Dwi Susantiningsih yang merupakan ibu rumah tangga rela untuk sementara meninggalkan keluarganya demi belajar menjahit di BLK Mojokerto. Dalam kesan-pesan yang ia sampaikan, Bu Dwi berniat akan membuka usaha jahit di rumahnya. “Saya ibu rumah tangga, kalau bekerja di luar agak sulit. Karena itu, saya akan membuka usaha jahit di rumah agar bisa tetap menjaga dan mengasuh anak-anak,” ungkapnya. Semangat dan itikad Bu Dwi ini layak diapresiasi karena alumni BLK Mojokerto setelah pelatihan diharapkan dapat bekerja maupun membuka usaha mandiri. Alumni BLK Mojokerto yang sudah bekerja juga diwajibkan melaporkan status kebekerjaan dirinya melalui Siwalpa (Sistem.Wajib Lapor Penempatan Alumni) yang dapat diakses juga melalui website BLK Mojokerto. (rb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *